Baturetno, Gaung
Komunitas Pecinta Sepeda Gunung Baturetno, yang lazim disebut B2B, melaksanakan upacara bendera , dalam rangka memperingati HUT RI ke – 66. Kegiatan tersebut dilakukan di puncak Gunung Payung, Kec.Baturetno, Kab.Wonogiri .
Upacara bendera dipimpin oleh Agung (mantan anggota DPRD Kab.Wonogiri) berjalan khidmat, dengan susunan acara; pembacaan Teks Proklamasi, pengibaran bendera Merah Putih, menyanyikan lagu Indonesia Raya, mengheningkan cipta, doa penutup. Upacara bendera diikuti team sembilan; Agung, Ithus (pimpinan radio Khalda Baturetno), Bowo Ponconomo (Penyiar radio Khalda Baturetno), Jafar, Pak Min, Ngawet, Bandono, Totok.
Menurut Ithus, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengenang kembali nilai – nilai perjuangan 45, serta menanamkan rasa cinta kepada nusa bangsa serta negara (NKRI) terhadap generasi muda. Kegiatan semacam ini akan terus dilaksanakan setahun sekali, mengambil lokasi berbeda. Kecuali menanamkan nilai – nilai juang 45, peserta diharapkan dapat menghayati langsung, betapa berat dan sulitnya para pejuang mendaki gunung menuruni jurang, menerjang semak belukar, untuk mencapai kemerdekaan dari tangan penjajah. Nilai positif yang lain adalah memasyarakatkan olahraga bersepeda, sekaligus menikmati keindahan kota Wonogiri dari puncak Gunung Payung, yang sampai saat ini kurang diketahui khalayak umum.
Untuk mencapai puncak Gunung Payung, team B2B berangkat dari base Camp Gang Indah, Batulor, Baturetno pukul 08.00, menempuh jarak 15 km, dengan mengayuh sepeda. Setelah bersepeda selama 1 jam 45 menit, melewati jalan terjal, lereng gunung, jalan setapak sambil memanggul sepeda, akhirnya pukul 09.45 team B2B dengan wajah – wajah letih (melaksanakan puasa) sampai dipuncak Gunung Payung.
Mengapa meimilih puncak Gunung Payung sebagai tempat upacara? Menurut keterangan ketua team, Gunung Payung secara geografis terletak di daerah segitiga; sebelah barat Kec. Baturetno, selatan Kec. Giriwoyo, sebelah timur Kec. Batuwarno. Kecuali terletak di daerah segitiga, gunung Payung memiliki ketinggian yang dapat didaki oleh para pendaki pemula,serta panorama menawan, layaknya “Ngarai Si Anok” Bukittinggi Sumatra Barat. Gunung Payung merupakan hutan heterogin, serta kaya ragam jenis binatang seperti; burung, kera, babi hutan dsb.
Menurut cerita rakyat, dari mulut ke mulut Gunung Payung mempunyai sifat ramah, simbul keagungan, mampu memayungi masyarakat sekitar, jika terjadi bencana alam. Tuah Gunung Payung mampu menciptakan masyarakat,khususnya Kec.Baturetno menjadi mansyarakat damai, sejahtera, hidup berdampingan. (SK)
Posting Komentar