Selama ini Isnanto memang sangat dikenal dalam dunia politik, dunia yang ia jalani semenjak ia duduk dibangku SMA. Pahit getirnya politik sudah ia alami bahkan pada waktu era kekuasaan Soeharto, Isnanto pernah menjadi TO (target operasi) pemerintah dikarenakan gerakan politiknya berseberangan dengan pemerintahan Soeharto.
Semasa ia duduk dibangku kuliah, Isnanto ikut gerakan pemuda marhaen yang saat ini menjadi modal pengalamannya didalam kancah dunia politik. Isnanto selalu berpindah kos dikarenakan dijaman kuliah namanya termasuk dalam 10 besar daftar mahasiswa yang diburu oleh pemerintah Orde Baru .
Pemerintah orde baru yang saat itu mempunyai kekuasaan tak terbatas , tidak membuat Isnanto bergeming didalam perjuangan membela nasib rakyat kecil memperoleh hak-haknya dan mendapatkan kehidupan lebih baik lagi.
Seperti apa yang dikemukakan Ir.Soekarno yang mengatakan “jangan harap memperoleh mutiara didalam lautan jika kamu takut tenggelam”, kata-kata beliaulah yang selalu terkenang dibenaknya sehingga memunculkan dalam diri Isnanto tanpa rasa takut memperjuangkan kebenaran.
Isnanto pria kelahiran solo,12 Agustus 1959 saat ini sering kali turun kedesa-desa untuk memperjuangkan nasib warga desa terutama bagi desa yang tertinggal supaya mendapatkan bantuan untuk kemakmuran masyarakat desa.
Hampir 7 tahun ia memperjuangkan desa-desa tertinggal di tiga kabupaten,yaitu kabupaten Wonogiri,Karanganyar dan Sragen , supaya mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat.
Semua ia kerjakan tersebut tanpa pamrih dan tanpa harapan apapun karena memang sudah menjadi sifatnya untuk bersama-sama mengangkat serta memperjuangkan warga desa agar terjadi kesamaan hak dan kewajiban dengan warga yang tinggal diperkotaan.
Isnanto tidak berpolitik, tetapi ia akan mendukung figur dari seseorang yang mempunyai misi dan visi memperjuangkan nasib rakyat kecil,dan partai politik Cuma merupakan kendaraan untuk mencapai tujuan tetapi yang menjadi tujuan sebenarnya adalah kesejahteraan rakyat.
Lebih lanjut Isnanto mengatakan saat ini masyarakat sudah cerdas, mereka akan memilih figur ketimbang memilih partai, jadi figur dan kepribadian seseorang yang akan dipilih rakyat.(cahyo)
Posting Komentar